Sabtu, 26 November 2016

Kenali Kepribadianmu !



         Hai teman-teman, kembali lagi pada kesempatan kali ini dengan pembahasan seputar kepribadian manusia. Tentunya ini lumayan panjang, jadi siapkan saja air sebanyak mungkin untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, dan lambaikan tangan jika sudah tidak kuat membaca.*-*.
          Oke deh, jadi Setiap orang memiliki sifat atau karakteristik yang berbeda. Setiap perbedaan yang ada adalah suatu keunikan yang membedakan seseorang dengan orang lain. Dalam hal ini yang akan dibahas adalah orang dengan sifat Introvert, Ekstrovert, dan ambivert.

        Introvert (Introversion) adalah suatu kepribadian seseorang dimana seseorang tersebut lebih memilih lebih menutup diri dari aktivitas dunia luar/lebih senang menikmati waktu sendiri. Banyak orang yang mengira bahwa Introvert dan pemalu adalah hal yang sama. Saya pun berpikiran seperti itu. Tapi Sebenarnya tidak demikian. Jika selama ini ada yang merasa diri adalah tipikal pemalu, tunggu dulu, jangan seyakin itu. Introvert berbeda dengan pemalu. Seorang pemalu terkesan tidak aktif dalam pergaulan karena memiliki ketakutan akan penilaian negatif tentang dirinya. Sementara orang introvert terkesan tidak aktif dalam pergaulan karena memiliki kecenderungan untuk lebih tenang dan pendiam, bukan karena takut atau malu. Dua hal tersebut tidaklah sama, bahkan sangat berbeda.
          Extrovert (Extraversion) adalah kebalikan dari introvert. Jika introvert lebih senang menyendiri, maka seseorang dengan kepribadian extrovert lebih menyukai lingkungan yang interaktif, cukup antusias dalam hal baru dan senang bergaul. Bagi mereka (Ekstrovert), aktivitas sosial, berinteraksi dengan orang lain, bertukar informasi dengan banyak orang dan senang bergaul adalah hal yang menyenangkan. Sebaliknya jika mereka berada dalam keadaan sendiri bagi mereka adalah sesuatu yang membosankan.
           Ambivert (Ambiversion) adalah kepribadian yang istimewa, ia seorang introvert dan juga bisa menjadi extrovert. Ada seseorang yang terlahir langsung dengan kepribadian ambivert, pada umumnya mereka seorang ambivert lebih cenderung mendominasi dari kelemahan introvert dan extrovert. (Campuran introvert dan ekstrovert).
         Sebenarnya pembahasan kali ini akan lebih terfokus ke tipe Introvert, karena setelah direnungkan ternyata dan ternyata saya lebih dominan masuk dalam tipe ini, hmm. Yaaa memang ada beberapa teman mengatakan kalau saya itu aneh, saya mampu menyendiri dalam kamar/rumah sampai beberapa hari, bahkan  seringkali saya tidak terkena sinar matahari sehari penuh bahkan dua hari bahkan lagi lebih dari itu. Tapi saya menyukai itu, saya benar-benar menikmati waktu dalam kesendirian itu. Jadi, saya tidak malu dikatakan aneh karena memang seperti itulah adanya.
         Untuk lebih jelasnya ada beberapa ciri kepribadian Introvert yang dikumpulkan dari beberapa sumber, dan ciri-ciri ini hampir semuanya yang saya alami,*<>*. “Malah curhat.
Ciri-ciri umum kepribadian Introvert.
1.     Tertutup Dan Lebih Menikmati Kesendirian
         Seorang introvert biasanya lebih menyukai suasana yang tenang dalam menikmati waktunya atau lebih senang sendiri melakukan aktivitasnya di dalam rumah/ruang atau di suatu tempat yang jauh dari keramaian. Mereka sangat tertutup, pendiam, tapi pada orang-orang terdekat yang sudah benar-benar dikenal dan dipercaya, mereka dapat bersikap terbuka dan begitu menyenangkan bila menjadi kawan berbincang bahkan bisa jadi crewet.
Kelebihan orang introvert adalah tahan terhadap kesunyian dan kesendirian.
2.     Tidak Terlalu Suka Tempat Ramai.
         Tidak diundang ke acara pesta? Bukanlah masalah bagi orang introvert. Justru orang introvert sangat berterima kasih apabila mereka tidak diundang ke tempat yang banyak orang. Tempat yang banyak orang membuat mereka harus bersosialisasi, padahal sudah diketahui bahwa orang introvert itu sulit untuk bersosialisasi.
3.     Introvert Merasa Keramaian Membuatnya Gila.
        Mereka yang introvert lebih suka berkomunikasi secara personal. Bukan karena mereka takut dengan kerumunan orang. Hanya saja mereka merasa komunikasi personal akan bisa membicarakan sesuatu dengan lebih mendalam.
Ciri-ciri yang tampak yang bisa kita kenali diantaranya adalah merasa tidak sabar untuk segera ingin pulang jika terjebak dalam kumpulan orang.
4.     Butuh Waktu Sendiri Untuk Mengisi Energi.
        Orang introvert membutuhkan "Me time" yang benar-benar berkualitas untuk bisa menyegarkan kembali tubuh dan pikiran mereka. Dan biasanya mereka lebih memilih untuk menyendiri atau melakukan hal yang mereka suka. Seperti menonton serial, membaca buku, atau tidur seharian penuh. Dengan waktu sendirinya tersebut, orang introvert bisa mendapatkan kembali energinya yang telah hilang, Seakan lagi nge-charge baterai. Jadi jangan salah mengira jika ada teman yang gampang merasa lelah setelah seharian berjalan dengan kalian.
5.     Introvert Memiliki Sedikit Teman
         Bagi introvert, yang terpenting bukanlah seberapa banyak teman yang dimiliki melainkan seberapa pentingnya teman bagi kehidupannya. Para introvert lebih memilih untuk memiliki sedikit teman tapi dengan hubungan yang sangat dekat. Bagi para introvert, kualitas lebih penting daripada kuantitas.
6.     Introvert Bukan Orang Yang Anti-Sosial.
         Introvert bukan orang yang anti untuk bersosial dengan orang lain. Dia hanya cenderung lebih berhati-hati. Menjalani pertemanan dengan ritme yang pelan, karena introvert ingin tahu betul karakter dari seorang teman sebelum kamu berhubungan terlalu akrab dengannya. Orang introvert membuka diri hanya untuk orang-orang tertentu saja.
7.     Introvert Lebih Nyaman Untuk Hang Out Dengan Sedikit Orang.
         Hang out dengan sedikit orang akan membuat mereka lebih merasa nyaman. Cirinya, seringkali introvert tidak suka menghadiri event-event yang menghadirkan banyak orang dan keramaian. Mungkin sesekali mereka akan datang ke acara seperti itu, tapi itu sangat jarang.
8.     Sulit Bekerja Dalam Kelompok
         Bekerja dalam kelompok mungkin menjadi hal yang diharapkan oleh banyak orang, tapi tidak dengan orang introvert. Bekerja dalam kelompok sama halnya seperti neraka bagi mereka. Jika bisa memilih bekerja sendiri, orang introvert pastinya akan lebih memilih bekerja sendiri. Terlepas dari seberapa rumitnya pekerjaan yang dilakukan. 
9.     Lebih Senang Menjadi Pendengar Daripada Pembicara
        Introvert lebih sanggup menjadi pendengar yang baik daripada berbicara dihadapan public (Introvert cocok tempat curhat). Orang introvert biasanya dapat menjadi pembicara hanya dalam obrolan keluarga dan dengan satu orang (one on one interaction).
10.  Peka Dengan Suasana, Situasi dan Dalam Berbagai Interaksi
        Mengamati berbagai hal adalah salah satu kegiatan yang digemari para karakteristik introvert.
11.  Introvert Lebih Menyukai Menuangkan Perasaannya Melalui Tulisan
         Oleh sebab sifatnya yang tertutup dan suka menulis, orang introvert senang menuangkan apa-apa yang didengar, didapati dan terlebih lagi dirasakannya dengan tulisan. Meski tak semua yang dituliskan adalah sebagai bentuk perasaannya, namun orang introvert kerapkali pandai mengemas, membungkus sekaligus menuang perasaannya melalui tulisan.
12.  Berhati – Hati Dalam Bicara Maupun Bertindak
        Introvert adalah orang yang berhati-hati dalam berbicara. Mereka akan berpikir dan menghindari menyampaikan sesuatu yang sia-sia. Setiap membuat argumen, mereka akan berusaha untuk membuat argumen yang sangat berbobot dan bermutu. Penuh dengan perhitungan benar atau salahnya, selalu mempertimbangkan banyak hal secara matang dan baik atau tidaknya.
13.  Introvert Cukup Jago Dalam Menebak Karakter Orang
         Mereka dengan kepribadian introvert sangat jeli dalam menebak karakter seseorang. Melalui pengamatan mereka, sikap dan penampilan orang lain akan mudah untuk mereka tebak sifatnya. Ini terjadi karena mereka sering sekali memperhatikan lingkungan dan orang sekitarnya.
14.  Pengambil Keputusan Yang Bijak
        Daya analisis orang intovert terbilang bagus sehingga dapat dipercaya dalam mengambil keputusan bijak, walaupun terkadang butuh waktu lama untuk mempertimbangkan sesuatu.
15.  Mampu Memendam Rasa
         Introvert cenderung menyimpan perasaannya sendiri. Meski demikian, bukan berarti mereka ‘tidak butuh agenda curhat’. Mereka kadang memiliki cara istimewa, misalnya dengan menulis, melukis, bikin sketsa, dsb. Tapi ada saat-saat di mana mereka tergelitik juga untuk curhat, tapi tentunya orang yang mereka cari adalah yang terpercaya.
16.  Dicap Sebagai Orang Misterius
        karena orang introvert lebih suka diam dan menyendiri atau berkelompok dengan segelintir orang, akhirnya orang akan bertanya-tanya kenapa sih, kamu ini? Karaktermu tak mudah ditebak.
17.  Introvert Tidak Menyukai Dering Handphone
        Introvert bukan seseorang yang nyaman untuk ngobrol lewat telfon. Mereka bahkan tidak dengan mudah menerima telfon, introvert merasa bahwa dering telefon cukup menganggu konsentrasinya karena sedang fokus terhadap sesuatu.. Hanya kepada orang-orang tertentu mereka bisa ngobrol enak lewat telfon. Dengan orang  yang sudah begitu dikenalnya itulah mereka biasa menghabiskan waktu lama untuk berbicara.
18.  Introvert Tidak Langsung Membalas Pesan Dari Seseorang
         Mereka yang introvert saat tahu bahwa ada seseorang yang mengirimkan pesan kepadanya, mereka seringkali tidak langsung membalas pesan yang diterimanya, Mereka memilih untuk membalas pesan itu dalam konsentrasi penuh dan tidak sedang membagi waktu dengan aktivitas lain. Sehingga isi pesan balasan yang akan dikirimkan cukup berbahasa dengan substansi yang baik.
Nah, apakah ada diantara teman-teman yang termasuk dalam tipe Introvert ini?

Selanjutnya Kepribadian Extrovert
         Pengertian extrovert adalah kebalikan dari introvert. Jika introvert lebih senang menyendiri, maka seseorang dengan kepribadian extrovert lebih menyukai lingkungan yang interaktif, cukup antusias dalam hal baru dan senang bergaul.
Ciri-ciri umum kepribadian Extrovert
1.     Senang bekerja kelompok dan tidak suka kesendirian
2.     Selalu antusias dan semangat.
3.     Senang berinteraksi dan bersosialisasi.
4.     Mudah dalam bergaul.
5.     Cenderung spontan dalam bertindak / berbicara.
6.     Pandai mencairkan suasana.
7.     Menyukai popularitas dan senang menjadi pusat perhatian.
8.     Senang jadi pembicara daripada pendengar.
9.     Extrovert selalu tampil percaya diri.
10.  Terkesan sigap dan tegas, dll.

Dan yang terakhir adalah kepribadian Ambivert (Ambiversion)
          Ambivert adalah kepribadian yang istimewa, ia seorang introvert dan juga bisa menjadi extrovert. Ada seseorang yang terlahir langsung dengan kepribadian ambivert, pada umumnya mereka seorang ambivert lebih cenderung mendominasi dari kelemahan introvert dan extrovert.
         Ambivert mempunyai ciri orang extrovert dan juga memiliki ciri orang introvert. Kadang menjadi extrovert yang senang sosialisasi. Kadang menjadi introvert yang penyendiri.
        Tenang saja, ini bukan labil kok. Karena  ambivert memang masuk ke dalam dua-duanya. Nah, ciri-ciri seseorang memiliki kepribadian ambivert adalah seperti berikut:
1.     Tidak selalu diam.
2.     Nyaman berada di tengah kerumunan.
3.     Gerah bila terlalu lama menyendiri.
4.     Kepribadian berubah tergantung lawan bicara.
5.     (Terkadang) Tertarik percakapan mendalam dan spesifik.
6.     Sulit memilih rencana akhir pecan.
Kelebihan seseorang yang berkepribadian Ambivert:
1.     Mudah menyesuaikan diri.
2.     Bisa mengerjakan proyek kelompok atau individu.
3.     Ambivert adalah seorang yang berpotensi sebagai pemimpin.
 

        Ada pendapat pakar yang mengungkapkan bahwa tiap orang memiliki salah satu tipe kepribadian, apakah introvert ataukah ekstrovert. Tetapi mungkin butuh waktu untuk mengetahui apa tipe kepribadian sesungguhnya. Jika Anda bukan seorang ekstrovert atau introvert pada tingkatan ekstrem, skala kepribadian Anda bisa saja bergeser tergantung kepada tahap kehidupan yang Anda jalani. Namun, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa tiap orang memiliki gabungan sisi ekstrovert dan sisi introvert dalam dirinya, meski salah satu sisi akan terlihat lebih dominan.

Semoga brmanfaat.

Sumber:_

Minggu, 20 November 2016

Keistimewaan Anak Usia Dini



          Pada awalnya sempat terlintas di benak saya, Apa yang bisa dilakukan anak sekecil itu? (Anak Usia Dini), Apa iya anak sekecil itu dapat mengerti, memahami apa yang saya katakan?. Waktu itu secara tidak langsung saya telah meremehkan kemampuan seorang anak kecil, dan akhirnya sekarang saya menyadari kalo di masa itulah perkembangan otak anak berkembang sangat pesat, luar biasa istimewa. Dan itupun sekali seumur hidup. Jadi sangat disayangkan kalo momen itu sampai terlewatkan. Stimulus sangat diperlukan sekali untuk mendukung perkembangan kecerdasan anak, terutama orang tua, keluarga, lingkungan dll.
       Kok jadi ceramah yah?*-*. Oke deh langsung saja disimak, hayati, dan renungkan, asal jangan kebanyakan menghayal***.


·      Pengertian Masa Usia Emas Anak Usia Dini (Golden Age).
  Keistimewaan anak sangat berbeda-beda, untuk menghadapi tentunya sangat menguji kesabaran. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan disiplin pada anak tanpa menghukumnya secara berlebihan bila sang anak melakukan kesalahan. Untuk menegakkan disiplin tersebut, orangtua dapat memulainya dengan membuat perjanjian kecil dengan sang anak agar mengerti mana hal yang baik dan benar, namun dengan cara yang tidak menyinggung mereka. Di atas semua itu, sangat penting bagi orangtua untuk menjaga komunikasi, bersabar dan lebih memberikan kasih sayang pada sang anak, serta mencurahkan perhatian terhadap semua tingkah lakunya agar tetap berada dalam kontrol. Di sini sangat membutuhkan peran besar orang tua.

·      Masa Balita adalah golden ages.
   Beberapa penelitian menunjukkan betapa istimewanya masa usia dini ini, yaitu masa 5 tahun ke bawah, yang merupakan golden ages (masa keemasan) bagi perkembangan kecerdasan anak. Terkait dengan perkembangan kecerdasan, Bloom dkk. mengemukakan  bahwa sekitar 50% kapasitas kecerdasan seseorang telah selesai terbentuk saat anak berusia 4 tahun. Peningkatan 30% berikutnya terjadi lagi pada rentang usia 4 hingga 8 tahun, dan 20% sisanya terjadi pada rentang usia 8 hingga 18 tahun. Dan setelah itu walaupun dilakukan perbaikan nutrisi tidak akan berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan, (Diatas usia 18 tahun tinggal perbanyak amal ibadah saja) *<>*.
  Ini artinya, kecerdasan yang terbentuk pada rentang 4 tahun pertama sama besarnya dengan peningkatan kecerdasan pada rentang usia 14 tahun berikutnya. (perbandingan yang luar biasa). Untuk itulah betapa pentingnya memberikan stimulus pada anak dini usia.
 Setiap bayi memiliki potensi milyaran sel otak yang siap mendapat, stimulus, sentuhan. Sebagian ahli berpendapat, sel otak seorang bayi sebanyak bintang yang bertebaran di langit.
   Ada pula yang menduga, jumlah sel otak kurang lebih 100 milyar. Seluruh sel ini punya peran penting dalam menunjang fungsi otak sebagai pengatur semua kemampuan manusia di masa dewasa. Namun, meski ada milyaran sel otak, nyatanya tak semuanya berkembang sempurna, karena amat tergantung pada stimulasi yang diterimanya.
  Konsultan Keluarga Budi Darmawan, menyatakan stimulasi ini memang amat menentukan sejauh mana jaringan sel-sel otak dapat berkembang. Jika sedikit mendapat stimulasi, bisa jadi yang berkembang hanya 1 persen dari sekian milyar sel otak. Sebaliknya, bila stimulasinya banyak, perkembangannya pun bisa lebih besar lagi.
   Maxwell Malt, seorang peneliti asal Amerika mengemukakan pendapatnya tentang hubungan sel otak yang aktif dengan kecerdasan. Bila manusia dapat mengaktifkan sekitar 7 persen saja dari sel otaknya, ujar Malt, maka gambaran kecerdasan orang itu adalah bisa menguasai 12 bahasa dunia, memiliki 5 gelar kesarjanaan, dan hapal ensiklopedi lembar-demi lembar, huruf demi huruf, yang satu setnya terdiri dari beberapa puluh buku. Menanggapi ini, Budi Darmawan menyatakan, “Kalau kemampuan itu digunakan seorang muslim untuk menghafal, tentu dia mampu menghapal Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah sekaligus.”
   Lima tahun pertama kehidupan anak merupakan masa pesat perkembangan otak hingga masa ini sering disebut sebagai golden periode. Bahkan, anak di usia 5 tahun pertama diketahui punya kemampuan photographic memory, mengingat seperti mata kamera. Kemudian di atas lima tahun, kemampuan memorinya menurun. Tidak sehebat dan sepeka di masa keemasan ini.
   Itu sebabnya, target orang tua setiap hari adalah bagaimana caranya mengisi otak dengan maksimal dengan memberi stimuli yang maksimal pula. Meskipun begitu, jangan tergesa-gesa. Bila suatu ketika guru atau orangtua ingin anaknya mampu menulis, membaca dan berhitung di usia dini, sama saja mereka tengah menghilangkan beberapa aspek kehidupan anak.
   Karena sebelum melakukan ketiga hal tersebut, ada tahapan yang harus dijalani. Sebelum bisa menghitung, anak harus bisa menggambar. Sebelum bisa menggambar, anak harus mampu memegang pensil. Sebelum mampu memegang pensil, maka anak perlu melatih motorik halusnya misalnya dengan bermain pasir. Dengan bermain pasir, anak sesungguhnya sedang menghidupkan otot tangannya dan belajar estimasi dengan menuang atau menakar, yang kelak semua itu ada dalam matematika.
  Oleh karena itu, ibarat sebuah bangunan, pondasi amat menentukan kokohnya bangunan tersebut. Bagi anak, menurut Fasli Jalal, PhD, Dirjen Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, Depdiknas, Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pondasi yang amat menentukan perkembangan selanjutnya. Sebab itu ia mengingatkan, “Kalau tidak baik pondasi yang kita bangun di usia dini, bangunan tidak akan kokoh.”

  Dan yang terakhir akan lebih baik jika anak-anak, adik-adik tersayang kita dimasukkan ke PAUD, di sana anak-anak akan belajar menjadi pribadi yang mandiri, kuat bersosialisasi, percaya diri, punya rasa ingin tahu yang besar, bisa mengambil dan mengembangkan ide, cepat beradaptasi, semangat untuk belajar, dan  tentunya persiapan untuk memasuki Sekolah Dasar, Byrnes (peraih gelar Woman of the Year dari Vitasoy di Australia)-Lembaga PAUD.
  Sampai disini,,, Semoga bermanfaat untuk kita semua.


Sumber:
paudjateng.xahzgs.com/2015/03/7-alasan-pentingnya-pendidikan-anak-paud-menurut-para-ahli.html?m=1
belajarpsikologi.com/pentingnya-pendidikan-anak-usia-dini/